Ayo Cegah Penyebaran Penyakit TBC

Bersama Dr. Affyarsyah Abidin, SpP

Dokter Spesialis Paru MMC Hospital


Metrohealth - Hari Tuberkulosis Dunia diperingati setiap tanggal 24 Maret setiap tahunnya. Diperingatinya Hari Tuberkulosis di Indonesia dan Dunia dimaksudkan agar meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahayanya penyakit Tuberkulosis. Membawa tema tentang “Invest to End TB. Saves Lives”,


Pengertian Penyakit Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis atau TB/TBC yang lebih dikenal di Indonesia merupakan penyakit menular akibat infeksi dari bakteri Mycobacterium Tuberculosis. TBC dapat menyerang bagian tubuh manapun, namun yang paling sering dan umum adalah infeksi tuberkulosis paru-paru. Dikutip dari Pusdatin Kemenkes RI, Terdapat beberapa spesies Mycobacterium, antara lain: M. tuberculosis, M. africanum, M. bovis, M. Leprae dll. Yang juga dikenal sebagai Bakteri Tahan Asam (BTA). Kelompok bakteri MycobacterAyo Cegah Penyium selain Mycobacterium tuberculosis yang bisa menimbulkan gangguan pada saluran nafas dikenal sebagai MOTT (Mycobacterium Other Than Tuberculosis) yang terkadang bisa mengganggu penegakan diagnosis dan pengobatan TBC. Meski berstatus endemi, pada tahun 2017 Tuberkulosis di Indonesia seperti dikutip katadata menempati urutan ke-3 di Dunia dibawah India dan Tiongkok. Jumlah kasus baru TB di Indonesia sebanyak 842.000 kasus pada tahun 2017 (data per 17 Mei 2018).


Penyebab penyakit Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri tumbuh-lambat yang disebut Mycobacterium tuberculosis, yang menyerang orang dengan faktor resiko penyulit seperti :

  1. Pasien dengan kelainan yang melemahkan sistem kekebalan
  2. Orang yang memiliki kontak dekat dengan penderita TB aktif
  3. Orang yang hidup atau bekerja di daerah padat penduduk
  4. Mereka yang memiliki sedikit akses hingga tidak mempunyai akses sama sekali terhadap pelayanan kesehatan yang memadai
  5. Pengguna obat-obatan terlarang dan alkohol
  6. Orang yang bepergian ke daerah dimana kasus TB mewabah


Gejala Penyakit Tuberkulosis

Menurut Dr. Affyarsyah Abidin, SpP Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre, gejala tuberkulosis ada berbagai macam, antara lain:

  1. Gejala utama yaitu batuk berdahak yang tidak berhenti selama 2 minggu dan biasanya diikuti dengan gejala tambahan, yaitu berdahak namun bercampur darah, batuk darah yang mana harus diwaspadai kalau sudah berlangsung kurang lebih 1 bulan.
  2. Selanjutnya biasanya diikuti dengan pasien berkeringat di malam hari yang mana merupakan gejala khas dari Tuberkulosis (TBC).
  3. Dan selanjutnya adalah penurunan berat badan secara stabil padahal makanan yang dikonsumsi tetap seimbang dan tidak kekurangan. Jika sudah mencapai tahap ini, pasien harus benar-benar aware soal penyakit ini dan diharapkan langsung berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Paru dalam rangka antisipasi supaya penyakit ini tidak meluas.


Faktor Risiko Tuberkulosis

Lanjut dikutip dari Pusdatin Kemenkes RI, penyakit TBC paru yang disebabkan terjadi ketika daya tahan tubuh menurun. Dalam perspektif epidemiologi yang melihat kejadian penyakit sebagai hasil interaksi antar tiga komponen pejamu (host), penyebab (agent), dan lingkungan (environment) dapat ditelaah faktor risiko dari simpul-simpul tersebut. Pada sisi pejamu, kerentanan terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh seseorang pada saat itu. Pengidap HIV AIDS atau orang dengan status gizi yang buruk lebih mudah untuk terinfeksi dan terjangkit TBC.


Saran dari Dr. Affyarsyah, SpP untuk masyarakat agar mencegah penyebaran Tuberkulosis

Penyakit TBC ini adalah penyakit yang sudah lama dan masyarakat sudah tau juga. Tetapi mungkin masyarakat kurang tertarik ataupun kurang informasi mengenai penyakit ini. Yang jelas, yang paling penting masyarakat harus aware Tuberkulosis ini adalah penyakit yang harus cepat-cepat diantisipasi agar penyakit ini tidak tambah meluas dan semakin berbahaya.


Penyakit Tuberkulosis adalah istilah yang menjelaskan setiap gangguan yang terjadi pada paru yang diakibatkan oleh infeksi dari bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Menurut Dr. Affyarsyah jika penyakit Tuberkulosis dapat dicegah sedini mungkin, apalagi jika masyarakat sudah aware dengan penyakit ini dan cara mencegahnya, maka akan mudah untuk proses penyembuhannya.


Itulah penjelasan mengenai Asma. Jika MetroFriends ingin berkonsultasi lebih lanjut atau ingin mendapatkan informasi rawat inap dan rawat jalan, dapat langsung menghubungi layanan Metrovia 0878-000-22887 atau dapat berkonsultasi langsung ke Dokter Spesialis Paru yang dapat ditemui di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre. Cek jadwal dokter disini.


MetroHealth adalah portal edukasi kesehatan dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre untuk masyarakat Indonesia. Memberikan edukasi, inspirasi, dan informasi terkini seputar kesehatan dan gaya hidup.