Jantung menjadi salah satu organ terpenting yang dimiliki oleh seluruh manusia. Pasalnya, jantung berfungsi untuk memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh, sehingga organ dan jaringan tubuh dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Namun, terdapat beberapa hal yang menyebabkan gangguan pada jantung dan membuat organ tidak berfungsi secara normal. Adapun penyebabnya, antara lain hipertensi, diabetes, kolesterol dan merokok.
dr. Rossana Barack, SpJP-K, FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari MMC Hospital mengatakan bahwa penyakit jantung koroner menjadi penyakit umum yang dialami oleh masyarakat Indonesia. Penyakit jantung koroner itu sendiri sebenarnya bisa dicegah, asal sebelumnya diketahui faktor-faktor risiko penyebab penyakit tersebut.
”Faktor usia dan genetik itu tidak bisa menjadi patokan. Namun, keempat penyebab yang saya sebutkan sebelumnya, jika sudah ada bisa dikendalikan dan apabila belum terjadi bisa dicegah,” ucapnya.
Gaya Hidup Tentu Berpengaruh
Selain keempat faktor di atas, faktor gaya hidup juga memiliki peranan besar. dr. Rossana menyebut gaya hidup masyarakat saat ini banyak yang kurang tepat. Kebanyakan masyarakat saat ini terlalu mengejar karier sehingga abai untuk mengecek kesehatan dan faktor risiko gangguan jantung. Tak bisa lepas dari rokok dan alkohol serta jarang berolahraga. Makanan yang dikonsumsi turut andil dalam kesehatan jantung manusia. Dokter spesialis jantung itu menyebut ilmu empat sehat lima sempurna yang diterapkan sejak belia, masih bermanfaat hingga saat ini. Pemenuhan karbohidrat, protein, serta zat bergizi lainnya juga penting untuk tubuh. Pemenuhan nutrisi yang tidak seimbang justru menjadi tidak baik.
”Terutama bagi orang yang mau diet, karena terlalu membatas akhirnya stress. Bukannya kurus malah jadi sakit. Prinsipnya, tidak perlu berlebihan,” lanjutnya.
Faktor lainnya yakni pentingnya mengatur tingkat stress dalam diri seseorang. Menurut dokter yang lulus dari Universitas Indonesia, kondisi mental yang sehat menjadi poin penting bagi kesehatan jantung. Umumnya, masyarakat awam belum bisa mengatur tingkat stress dalam hidupnya. Maka ia menyarankan untuk sediakan ‘me-time’, seperti berolahraga ataupun latihan fisik.
Dia mencontohkan, latihan fisik dapat dilakukan minimal 150 menit dalam satu minggu. Lakukan yang sederhana seperti halnya jalan cepat. Prinsip dari latihan fisik seperti ini tentu dapat berpengaruh baik bagi setiap orang yang menjalankannya. Pada intinya, aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur merupakan salah satu kunci utama untuk menjaga kesehatan kita.