GAGAL GINJAL KRONIK : GEJALA, PENYEBAB, FAKTOR RISIKO DAN PENEGAKAN DIAGNOSA - dr. Usman Markum, SpPD (Spesialis Penyakit Dalam)

Metrohealth – MetroFriends, dewasa ini tren kasus penyakit ginjal kronik semakin meningkat. Seringkali, pasien saat terdiagnosis penyakit ginjal kronik sudah dalam fase lanjut dan masuk dalam Penyakit Ginjal Tahap Akhir sehingga membutuhkah terapi pengganti ginjal seperti terapi cuci darah. Penyakit ginjal kronis telah muncul sebagai salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, dan merupakan salah satu dari sedikit penyakit tidak menular yang telah menunjukkan peningkatan kematian terkait selama 2 dekade terakhir.

Penyakit ginjal kronik, atau secara umum sering disebut gagal ginjal kronik, adalah kondisi menurun hingga hilangnya fungsi ginjal secara bertahap akibat kerusakan jaringan ginjal. Secara medis, gagal ginjal kronik diartikan sebagai penurunan laju penyaringan ginjal selama 3 bulan bahkan lebih. Ginjal menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah, yang kemudian akan dibuang melalui urin. Setiap harinya, ada sekitar 120-150 liter darah yang disaring oleh ginjal dan menghasilkan urin sekitar 1-2 liter. Penyakit ginjal kronik stadium lanjut dapat menyebabkan kadar cairan, elektrolit dan limbah yang berbahaya menumpuk di dalam tubuh.

Gejala Penyakit Gagal Ginjal Kronik

Tanda dan gejala penyakit gagal ginjal kronik berkembang seiring waktu jika kerusakan ginjal berkembang perlahan. Hilangnya fungsi ginjal dapat menyebabkan penumpukan cairan atau limbah tubuh atau masalah elektrolit. Bergantung pada tingkat keparahannya, hilangnya fungsi ginjal dapat menyebabkan gejala berikut:

1.    Mual

2.    Muntah

3.    Kehilangan selera makan

4.  Penurunan berat badan

5.    Kelelahan dan kelemahan

6.    Masalah tidur

7.    Lebih sering atau lebih jarang buang air kecil

8.    Penurunan ketajaman mental

9.    Kram otot

10.  Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki karena penumpukan cairan

11.  Kulit kering dan gatal

12.  Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang sulit dikendalikan

13. Disfungsi ereksi pada pria

14  Sesak napas, jika cairan menumpuk di paru-paru

15. Nyeri dada, jika cairan menumpuk di sekitar lapisan jantung.

Apa penyebab dan faktor risiko Penyakit Gagal Ginjal Kronik?

Penyakit ginjal kronik terjadi ketika suatu penyakit atau kondisi mengganggu fungsi ginjal, menyebabkan kerusakan ginjal memburuk selama beberapa bulan atau tahun. Penyakit dan kondisi yang menyebabkan penyakit ginjal kronik meliputi:

1.    Diabetes tipe 1 atau tipe 2

2.    Tekanan darah tinggi

3.    Penyakit jantung (kardiovaskular)

4.    Kebiasaan merokok, kegemukan

5.    Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal

6.    Struktur ginjal abnormal

7.    Sering mengonsumsi obat-obatan yang dapat merusak ginjal

8.    Glomerulonefritis, peradangan pada unit penyaringan ginjal (glomerulus)

9.    Nefritis interstisial, peradangan pada tubulus ginjal dan struktur di sekitarnya

10.  Penyakit ginjal polikistik atau penyakit ginjal turunan lainnya

11. Obstruksi saluran kemih yang berkepanjangan, akibat kondisi seperti pembesaran prostat, batu ginjal, dan beberapa kanker

12.  Refluks vesicoureteral, kondisi yang menyebabkan urin kembali ke ginjal

13. Infeksi ginjal berulang, juga disebut pielonefritis.

Bagaimana penegakan diagnosis Penyakit Gagal Ginjal Kronik?

Penyakit ginjal kronis dapat didiagnosis dengan melakukan tes darah dan urin. Berikut penjelasannya:

1.   Tes darah. Merupakan tes utama untuk penyakit ginjal, ditujukan untuk mengukur kadar produk limbah yang disebut kreatinin dalam darah. Dokter menggunakan hasil tes darah, ditambah usia, ukuran, dan jenis kelamin untuk menghitung berapa mililiter limbah yang seharusnya dapat disaring oleh ginjal dalam satu menit. Perhitungan ini dikenal sebagai estimasi Laju Filtrasi Glomerulus (LFG/eGFR). Ginjal yang sehat seharusnya dapat menyaring lebih dari 90 ml/menit. Dikatakan menderita penyakit gagal ginjal kronis jika laju lebih rendah dari ini.

2.   Tes urin. Ditujukan untuk memeriksa kadar zat yang disebut albumin, sel darah merah dan kreatinin dalam urin. Dikenal sebagai rasio albumin kreatinin atau ACR. Selain eGFR, tes urin dapat membantu memberikan gambaran yang lebih akurat tentang seberapa baik ginjal bekerja.

3.  Tes penunjang lainnya. Terkadang tes lain juga digunakan untuk menilai tingkat kerusakan ginjal. Tes ini dapat meliputi:

-    Pemindaian ultrasonografi, pemindaian MRI atau pemindaian CT ditujukan untuk 

   melihat kondisi ginjal dan memeriksa apakah terdapat penyumbatan

-  Biopsi ginjal, yaitu pengambilan sampel kecil jaringan pada ginjal kemudian sel-sel 

   diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat tanda-tanda kerusakan pada ginjal.

Itulah penjelasan mengenai Penyakit Gagal Ginjal Kronik. Jika MetroFriends ingin berkonsultasi lebih lanjut atau ingin mendapatkan informasi rawat inap dan rawat jalan, dapat langsung menghubungi layanan Metrovia 0878-000-22887 atau dapat berkonsultasi langsung ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang dapat ditemui di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre. Cek jadwal dokter disini.

MetroHealth adalah portal edukasi kesehatan dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre untuk masyarakat Indonesia. Memberikan edukasi, inspirasi, dan informasi terkini seputar kesehatan dan gaya hidup.

Referensi:

Mayoclinic

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-kidney-disease/symptoms-causes/syc-20354521

Kementerian Kesehatan

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/582/gagal-ginjal-kronik-dan-penyebabnya

National Library of Medicine

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9073222/

NHS

https://www.nhs.uk/conditions/kidney-disease/diagnosis/