Mitos Kanker Payudara yang MetroFriends Perlu Ketahui

MetroFriends Pernah gak mendengar tentang Mitos dari Kanker Payudara? Atau Mungkin selama ini MetroFriends menelan informasi yang salah mengenai Kanker Payudara. So, berikut adalah beberapa Mitos tentang Kanker Payudara yang wajib MetroFriends ketahui!

1. Hanya perempuan yang kena kanker Payudara

Tidak hanya Wanita, ternyata Pria juga dapat mengidap kanker Payudara. Seperti dikutip dari Alodokter, Kanker Payudara Kanker Payudara pada pria dapat terjadi pada usia berapapun. Namun biasanya lebih sering dialami oleh pria berusia 60-70 tahun. Biasanya ditandai dengan munculnya benjolan di payudara, keluar cairan dari puting, mengeras dan membengkaknya puting atau area sekitar puting dan munculnya ruam atau luka di sekitar puting yang tidak kunjung sembuh.

Selain itu, beberapa faktor yang membuat kenapa Pria dapat mengidap Kanker Payudara, antara lain:

  • Faktor keturunan,
  • Paparan radiasi di bagian dada,
  • Obesitas,
  • Sindrom klinefelter, dan
  • Penggunaan hormon estrogen untuk mengobati kanker prostat.

2. Payudara kecil berarti risiko kecil kena kanker payudara

Hingga saat ini belum ada riset yang mendukung ukuran payudara sebagai salah satu risiko dalam perkembangan kanker payudara. Namun jika berhubungan dengan obesitas, ukuran payudara di sini bisa jadi masalah.

3. Terasa gumpalan di area payudara pertanda kena kanker payudara

Seperti dikutip dari Indonesia Cancer Care Community(ICC), 9 dari 10 benjolan pada payudara bukanlah kanker. Benjolan yang ditemukan pada usia di bawah 30 tahun umumnya bersifat jinak. Namun, benjolan tersebut bisa saja merupakan tumor. Maka dari itu, MetroFriends sangat disarankan untuk mengecek & berkonsultasi langsung ke dokter terkait ya!.

4. Mengantongi ponsel di kantong baju depan berisiko kena kanker payudara

Ponsel disebut bisa memancarkan radiasi dan berdampak buruk terhadap kesehatan. Anggapannya, saat ponsel dikantongi di kantong depan baju akan memicu kanker payudara. Namun, hingga saat ini belum ada riset yang mendukung bahwa mengantongi ponsel di kantong baju beresiko kena kanker payudara.

5. Mengenakan bra apalagi berkawat bisa picu kanker payudara

Isu ini berawal dari beberapa wanita yang beranggapan bahwa adanya kawat penyangga di dalam bra justru akan menghambat kinerja sistem kelenjar getah bening pada payudara. Kondisi ini akan berujung pada terkumpulnya racun di dalam tubuh yang menyebabkan terjadinya kanker payudara.

Ternyata, kabar tersebut tidak benar. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa menggunakan bra berkawat akan rentan terkena kanker payudara. Bahkan, salah satu penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Epidemiology Biomarkers & Prevention telah membuktikan bahwa bra berkawat tidak ada kaitannya dengan penyakit kanker payudara.

Dalam pembahasannya, disebutkan bahwa berisiko atau tidaknya seseorang terserang kanker payudara tidak dipengaruhi oleh jenis bra, ukuran bra, usia pertama kali mengenakan bra, hingga durasi pemakaian bra setiap harinya.

6. Jika keluarga tidak ada riwayat kanker payudara, tidak perlu khawatir

Kanker payudara tidaklah selalu bersifat menurun. Lebih dari 90% kasus kanker payudara tidak berkaitan langsung dengan riwayat kanker payudara pada keluarga. Namun, wanita yang memiliki ibu atau nenek yang pernah terkena kanker payudara berisiko hingga dua atau tiga kali lebih tinggi mengalami penyakit yang sama, dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki riwayat tersebut.

Hal ini seperti dikutip dari Hellosehat, berkaitan dengan gen BRCA1 dan BRCA2 yang telah mengalami mutasi, kemudian diturunkan oleh orangtua ke generasi selanjutnya. Adapun BRCA1 dan BRCA2 merupakan gen yang disebut sebagai penekan tumor, yang berfungsi mengontrol pertumbuhan sel abnormal. Mutasi pada gen ini akan menyebabkan munculnya sel kanker. Meski demikian, tidak semua wanita dengan faktor risiko ini akan mengalami kanker payudara. Anda tetap bisa mencegah penyakit ini dengan menghindari faktor risiko kanker payudara lainnya, seperti menerapkan gaya hidup yang sehat.

7. Deodoran atau antiperspirant sebabkan kanker payudara

Deodoran disebutkan memiliki kandungan berbahaya yang mengarah pada risiko kanker payudara. Namun faktanya hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang mengaitkan hal tersebut.

8. Konsumsi gula akan memicu kasus kanker payudara

Konsumsi gula jadi pemicu risiko penyakit diabetes. Namun dalam beberapa hal, gula juga disalahkan atas risiko kanker payudara. Artinya, yang menyebabkan Kanker Payudara adalah obesitas yang diakibatkan oleh konsumsi gula yang berlebih. Namun tidak hanya itu, terdapat beberapa macam kanker lagi yang diakibatkan oleh obesitas misalnya kanker hati dan usus.

9.Kafein sebabkan kanker payudara

Perempuan sering diingatkan untuk membatasi bahkan menghindari kafein. Kafein disebut bisa memicu kanker payudara. Seperti dikutip dari Klikdokter, pada 2014 muncul hasil sebuah kajian studi yang menyebutkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi akrilamida dalam makanan dengan kanker pada manusia. Sesungguhnya, kadar akrilamida di dalam kopi maupun makanan sangat sedikit dibandingkan dengan yang diminum oleh tikus-tikus pada percobaan di studi sebelumnya. Jumlah ini pun jauh lebih sedikit daripada kadar akrilamida yang dihasilkan dengan merokok.

Sebagai puncaknya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mencabut kopi dari daftar “kemungkinan penyebab kanker”. Keputusan ini dibuat setelah meninjau lebih dari seribu studi pada manusia dan binatang sehubungan dengan efek karsinogenik dari kopi.

Setelah mengetahui informasi diatas, MetroFriends mengetahui mitos yang selama ini berkembang tentang Kanker Payudara. Namun, jika MetroFriends merasa tidak nyaman di area payudara atau terdapat benjolan dan perubahan bentuk warna, segera konsultasikan ke Dokter Spesialis Bedah Onkologi Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre ya, MetroFriends! (NAM)


Itulah penjelasan mengenai Asma. Jika MetroFriends ingin berkonsultasi lebih lanjut atau ingin mendapatkan informasi rawat inap dan rawat jalan, dapat langsung menghubungi layanan Metrovia 0878-000-22887 atau dapat berkonsultasi langsung ke Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi yang dapat ditemui di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre. Cek jadwal dokter disini.


MetroHealth adalah portal edukasi kesehatan dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre untuk masyarakat Indonesia. Memberikan edukasi, inspirasi, dan informasi terkini seputar kesehatan dan gaya hidup.