Penderita Diabetes, Apakah Boleh Berpuasa?

Metrohealth - Diabetes adalah penyakit kronis berupa tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Kondisi tersebut membuat penderita diabetes perlu menjaga kadar gula darah dalam tubuh dengan memperhatikan pola makan serta asupan nutrisinya sebaik mungkin, bahkan saat berpuasa. Lantas, amankah puasa bagi penderita diabetes?


Jika MetroFriends menderita diabetes, hal yang harus diperhatikan terutama saat puasa adalah pola makan. Penderita diabetes perlu lebih memperhatikan asupan makannya seperti kalori, total karbohidrat, serat, lemak, garam, dan gula. Karena semua hal ini dapat mempengaruhi kadar gula.


Selain itu, sebelum melakukan ibadah puasa, sebaiknya MetroFriends berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, agar MetroFriends dapat mengetahui kondisi kesehatan dan tubuh MetroFriends secara spesifik. Biasanya, dokter akan memperbolehkan puasa bagi pasien diabetes yang gula darahnya terkontrol, tidak mengkonsumsi banyak obat, dan tidak menggunakan insulin.


Ada potensi risiko komplikasi akibat puasa, seperti gula darah rendah atau tinggi, dan dehidrasi. Biasanya, penderita diabetes Tipe 2 yang terkontrol dengan baik, mungkin diperbolehkan berpuasa selama Ramadhan, selama mereka dapat menyesuaikan pengobatannya di bawah bimbingan dokter.


Berdasarkan pedoman yang dibuat oleh The Islamic Organization for Medical Sciences, penderita diabetes dibagi atas 4 kategori berdasarkan atas boleh tidaknya mereka berpuasa:


Risiko rendah, boleh berpuasa

  • Pasien sehat dengan diabetes yang terkontrol oleh diet dan obat-obatan
  • Kadar HbA1C <7>
  • Risiko sedang, boleh puasa dengan hati-hati
  • Pasien sehat dengan diabetes yang terkontrol oleh diet, obat-obatan atau short acting insulin
  • Kadar HbA1C < 8>


Risiko tinggi, diperbolehkan tidak berpuasa

  • Nilai gula darah puasa atau gula darah sebelum puasa 150-300 mg/dl
  • Kadar HbA1C 8-10%
  • Memiliki komplikasi mikrovaskular (gangguan retina, ginjal, saraf) atau makrovaskular
  • Tinggal sendirian atau mendapat terapi sulfonilurea atau insulin
  • Pasien usia lanjut di atas 75 tahun
  • Pasien dengan penurunan fungsi ingatan berat, demensia, atau mendapat pengobatan yang mempengaruhi daya ingat
  • Adanya penyakit penyerta yang berat, seperti gagal jantung, stroke, kanker, atau darah tinggi yang tidak terkontrol


Risiko sangat tinggi,  tidak direkomendasikan berpuasa

  • Pemeriksaan gula darah tinggi, dengan rata-rata nilai gula darah puasa atau gula darah sebelum puasa > 300 mg/dl
  • Kadar HbA1C > 10%
  • Hipoglikemia berat selama 3 bulan terakhir
  • Hipoglikemia berulang atau hipoglikemia yang tidak diketahui penyebabnya
  • Adanya komplikasi diabetes ketoasidosis atau hiperglikemia hiperosmolar
  • Diabetes tipe 1
  • Adanya penyakit akut
  • Pekerja fisik berat
  • Sedang hamil
  • Pasien dengan penurunan fungsi ingatan berat, demensia, atau mendapat pengobatan yang mempengaruhi daya ingat
  • Pasien yang sedang menjalani dialisis (cuci darah)


Dokter mungkin menyarankan agar MetroFriends menghindari puasa jika berisiko tinggi mengalami komplikasi. Jika MetroFriends tetap ingin berpuasa, dokter mungkin akan memberikan edukasi tentang cara mengelola diabetes dan menyesuaikan obat atau dosis insulin saat berpuasa.


Hal yang paling penting untuk diingat jika berencana untuk berpuasa selama bulan Ramadhan adalah MetroFriends perlu memonitor gula darah dengan cermat, serta tidak lupa untuk selalu memberikan informasi kepada anggota keluarga untuk mewaspadai tanda-tanda gula darah rendah, termasuk:

  • Detak jantung tidak teratur atau cepat
  • Kelelahan
  • Kulit pucat
  • Kegoyahan
  • Kecemasan
  • Berkeringat
  • Kelaparan
  • Sifat lekas marah
  • Kesemutan atau mati rasa pada bibir, lidah atau pipi


Ketika gula darah rendah memburuk, tanda dan gejalanya meliputi:

  • Kebingungan, perilaku abnormal atau keduanya, seperti ketidakmampuan menyelesaikan tugas rutin
  • Gangguan penglihatan, misalnya pandangan kabur
  • Kejang
  • Penurunan kesadaran


Gula darah rendah, disebut juga hipoglikemia, memerlukan penanganan segera. Bagi banyak orang, gula darah puasa sebesar 70 miligram per desiliter (mg/dL), atau 3,9 milimol per liter (mmol/L), di bawah itu seseorang menjadi waspada hipoglikemia. Namun angkanya mungkin berbeda bagi setiap orang, jadi penting untuk MetroFriends berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui angka mana yang terlalu rendah.


Begitu pula dengan gula darah tinggi yang perlu diwaspadai. MetroFriends perlu berdiskusi dengan dokter tentang saran mengenai makanan, minuman dan olahraga tertentu selama sebulan.


Puasa selama Ramadhan dapat dilakukan dengan aman jika MetroFriends dan keluarga meluangkan waktu untuk memahami risikonya dan mengidentifikasi cara terbaik untuk mengatur rutinitas sehingga MetroFriends dapat menjalankan ibadah puasa dengan aman.


Itulah penjelasan mengenai penderita diabetes saat berpuasa. Jika MetroFriends ingin berkonsultasi lebih lanjut atau ingin mendapatkan informasi rawat inap dan rawat jalan, dapat langsung menghubungi layanan Metrovia 0878-000-22887 atau dapat berkonsultasi langsung ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang dapat ditemui di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre. Cek jadwal dokter disini.


MetroHealth adalah portal edukasi kesehatan dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre untuk masyarakat Indonesia. Memberikan edukasi, inspirasi, dan informasi terkini seputar kesehatan dan gaya hidup.


Diabetes UK

https://www.diabetes.org.uk/guide-to-diabetes/managing-your-diabetes/ramadan 


Mayoclinic

https://newsnetwork.mayoclinic.org/discussion/mayo-clinic-q-and-a-diabetes-and-fasting-during-ramadan-2/ 


Science Direct

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0168822721005453 


The Islamic Organization for Medical Sciences

https://iifa-aifi.org/en/32995.html