Apa Itu Transplantasi Ginjal?
Transplantasi ginjal adalah prosedur pembedahan untuk mengganti ginjal yang rusak dengan ginjal sehat dari donor.
Ginjal sehat bisa berasal dari:
- Donor hidup: biasanya keluarga atau kerabat.
- Donor meninggal dunia: orang yang telah menyatakan bersedia menjadi donor saat meninggal.
Mengapa dibutuhkan?
Prosedur ini dilakukan pada pasien dengan gagal ginjal stadium akhir, di mana fungsi ginjal sudah tidak mencukupi untuk membersihkan racun dalam tubuh.
Berikut 5 Tahap Penyakit Ginjal Kronis (PGK)
- Tahap 1 : PGK dengan Laju Filtrasi Ginjal (LFG) normal, >90 mL/menit
- Tahap 2 : PGK ringan dengan LFG 60-89 mL/menit
- Tahap 3 : 3a (PGK sedang dengan LFG 45-59 mL/menit) dan 3b (PGK sedang dengan LFG 30-44 mL/menit)
- Tahap 4 : PGK berat dengan LFG 15-29 mL/menit
- Tahap 5 : Gagal ginjal dengan LFG <15>
Tahap 5 disebut juga Penyakit Ginjal Tahap Akhir (PGTA). Pada tahap ini, ginjal pasien sudah tidak dapat bekerja lagi sehingga diperlukan terapi pengganti ginjal. Diperlukan terapi pengganti ginjal, yaitu dialisis atau transplantasi ginjal (cangkok ginjal).
Keuntungan Transplantasi Ginjal
- Kualitas hidup lebih baik dibanding cuci darah jangka panjang
- Tidak tergantung mesin dialisis
- Energi dan kebebasan beraktivitas meningkat
- Harapan hidup lebih panjang
Risiko dan Tantangan Transplantasi Ginjal
- Penolakan organ oleh tubuh
- Lebih rentan terhadap infeksi dari penggunaan obat imunosupresan
- Efek samping obat jangka panjang
Prosedur Transplantasi
- Pemeriksaan kelayakan calon donor secara medikolegal dan psikiatri
- Evaluasi kesehatan menyeluruh calon penerima dan donor
- Mencocokkan kecocokan jaringan (crossmatch)
- Operasi transplantasi: Proses operasi akan memakan waktu sekitar 4-8 jam. Ginjal baru akan ditempatkan di bagian perut bawah sebelah kanan atau kiri dan disumbangkan ke pembuluh darah dan saluran kemih.
- Perawatan pasca-operasi: Setelah transplantasi ginjal, pasien harus mengonsumsi obat imunosupresan, yaitu obat untuk menekan imunitas agar ginjal baru tidak diserang oleh sistem imun tubuh. Namun, sistem imun yang ditekan dapat membuat tubuh rentan terhadap infeksi. Obat tersebut mulai dikonsumsi sebelum dan setelah prosedur transplantasi dilakukan, kemudian akan dilanjutkan untuk seumur hidup. Dosis obat akan disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
Siapa yang Bisa Menjadi Donor?
- Usia 18–65 tahun
- Sehat secara fisik dan mental
- Tidak memiliki penyakit kronis menular
- Bersedia secara sukarela tanpa paksaan
Perawatan Setelah Transplantasi
- Kontrol rutin di rumah sakit
- Minum obat penekan imun secara teratur
- Pola hidup sehat dan seimbang
- Hindari infeksi dan paparan penyakit