WASPADAI PENULARAN PENYAKIT MPOX - Prof. Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, PhD, Sp.PD, K-PTI, FACP, FINASIM (Spesialis Penyakit Dalam, Sub Spesialis Penyakit Infeksi dan Tropik)

Metrohealth – MetroFriends, penyakit Mpox, yang dulu dikenal dengan Monkey Pox,  adalah penyakit yang disebabkan oleh virus cacar monyet yang dapat menyebar antar manusia, terutama melalui kontak erat, dan masih mungkin dari kontak lingkungan ke manusia melalui benda dan permukaan yang telah disentuh oleh penderita cacar monyet. Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958 ketika wabah penyakit mirip cacar terjadi pada monyet yang dipelihara untuk penelitian. Kasus pertama pada manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo (DRC), dan sejak itu infeksi tersebut telah dilaporkan di sejumlah negara Afrika.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) telah mengindikasikan bahwa seorang penduduk AS dinyatakan positif terkena cacar monyet setelah kembali ke AS dari Kanada. CDC juga melacak beberapa kelompok cacar monyet yang telah dilaporkan pada awal hingga pertengahan Mei 2024 di wilayah yang biasanya tidak melaporkan adanya cacar monyet, termasuk di Eropa dan Amerika Utara. Berdasar data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan kasus konformasi Mpox terbaru di Indonesia. Hingga Hari Sabtu tanggal 17 Agustus 2024, terdapat 88 kasus konfirmasi Mpox. Secara rinci, kasus tersebar di DKI Jakarta sebanyak 59 kasus konfirmasi, Jawa Barat 13 kasus konfirmasi, Banten 9 konfirmasi, Jawa Timur 3 konfirmasi, Daerah Istimewa Yogyakarta 3 konfirmasi, dan Kepulauan Riau 1 konfirmasi.

Apa saja gejala yang ditimbulkan dari Mpox?

Adapun gejala yang dapat timbul yaitu ruam kulit atau lesi mukosa pada telapak tangan dan telapak kaki, wajah, mulut dan tenggorokan, selangkangan dan area genital hingga anus yang dapat berlangsung selama 2–4 ​​minggu disertai dengan:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri punggung
  • Energi rendah
  • Kelenjar getah bening bengkak
  • Nyeri anorektal

Ruam awalnya berupa bercak datar. Kemudian berkembang menjadi nodul yang menonjol dan kemudian menjadi vesikel, dengan satu hingga dua hari di setiap fase. Tahap akhir berupa lepuh berisi nanah dapat berlangsung selama lima hingga tujuh hari. Ruam sembuh dengan membentuk keropeng.

Bagaimana penularan Mpox? 

Virus ini menyebar melalui kontak erat dengan orang atau hewan yang terinfeksi. Virus Mpox dapat ditularkan melalui orang ke orang, hewan ke orang dan orang ke hewan. Adapun berikut ini penjelasannya: 

1). Penularan dari orang ke orang (kontak kulit-kulit, mulut-mulut, mulut-kulit,

wajah-wajah, ibu-janin), melalui:

  • Kontak langsung dengan ruam, koreng, atau cairan tubuh seseorang yang terjangkit Mpox
  • Kontak dekat yang diperpanjang (lebih dari empat jam) dengan droplet pernapasan dari orang yang terinfeksi. Ini termasuk kontak seksual
  • Pakaian, seprei, selimut, atau bahan lain yang telah bersentuhan dengan ruam atau cairan tubuh orang yang terinfeksi
  • Orang hamil yang terinfeksi dapat menyebarkan virus Mpox ke janin.

2). Penularan dari hewan ke manusia, melalui:

  • Gigitan atau cakaran hewan
  • Burung liar yang dimasak untuk dimakan
  • Produk, seperti kulit atau bulu, yang terbuat dari hewan yang terinfeksi
  • Kontak langsung dengan cairan tubuh atau ruam hewan yang terinfeksi Mpox.

Bagaimana cara perlindungan terhadap Mpox?

Upaya perlindungan yang dapat dilakukan agar terhindar dari virus Mpox yang pertama yaitu harus mengetahui terlebih dahulu seperti apa tanda dan gejalanya, kemudian dapat hindari kontak dekat dengan siapa pun yang menderita Mpox, dan bersihkan tangan secara teratur dengan sabun dan air atau cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.

  • Jika merasa mungkin menderita Mpox, yang harus dilakukan adalah mencari saran medis dan isolasi diri dari orang lain sampai dievaluasi dan diuji
  • Jika menderita Mpox, yang harus dilakukan adalah isolasi diri dari orang lain sampai semua lesi berkerak
  • Jika hendak berhubungan seksual, gunakan kondom sebagai tindakan pencegahan selama 12 minggu setelah pulih.

Siapa saja yang beresiko terkena Mpox?

  1. Kontak dekat dengan seseorang yang menderita Mpox
  2. Orang yang bersentuhan dengan pakaian, perlengkapan tidur, handuk, benda, elektronik, dan permukaan lain yang telah disentuh oleh seseorang yang menderita Mpox.

Apa saja komplikasi dari Mpox?

Komplikasi dari Mpox dapat meliputi:

  • Bekas luka parah di wajah, lengan, dan kaki
  • Kebutaan
  • Infeksi lainnya
  • Kematian, dalam kasus yang jarang terjadi.

Jenis virus mpox yang menyebar dalam wabah tahun 2022, disebut Clade II, jarang menyebabkan kematian.

Apakah ada pengobatan untuk Mpox? 

Pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Memberikan perawatan suportif untuk gejala seperti nyeri dan demam, dengan perhatian khusus pada nutrisi, hidrasi, perawatan kulit
  2. Pencegahan infeksi sekunder, dan pengobatan infeksi penyerta, termasuk HIV jika ada
  3. Batasi kontak dengan orang yang diduga atau dikonfirmasi menderita Mpox
  4. Batasi kontak dengan hewan yang berisiko menularkan
  5. Bersihkan dan disinfeksi lingkungan yang mungkin terkontaminasi secara teratur
  6. Periksa diri dan kontak dekat jika mengalami gejala Mpox
  7. Isolasi dilakukan sampai semua ruam kulit kering, mengelupas dan lapisan kulit baru terbentuk.

Itulah penjelasan mengenai penyakit Monkey Pox (Mpox). Jika MetroFriends ingin berkonsultasi lebih lanjut atau ingin mendapatkan informasi rawat inap dan rawat jalan, dapat langsung menghubungi layanan Metrovia 0878-000-22887 atau dapat berkonsultasi langsung ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Sub Spesialis Penyakit Infeksi & Tropik) yang dapat ditemui di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre. Cek jadwal dokter disini.

MetroHealth adalah portal edukasi kesehatan dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre untuk masyarakat Indonesia. Memberikan edukasi, inspirasi, dan informasi terkini seputar kesehatan dan gaya hidup.

Referensi:

MayoClinic 

Sinto, R., Johan, A., Nilasari, H., Yunihastuti, E., & Nelwan, E. J. (2024). MPox Skin Lesions. Acta medica Indonesiana, 56(1), 114-115. 

https://newsnetwork.mayoclinic.org/discussion/questions-and-answers-about-monkeypox/

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infectious-diseases/expert-answers/monkeypox-faq/faq-20533608

Kementerian Kesehatan

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20240818/1546252/88-kasus-konfirmasi-mpox-di-indonesia-seksual-sesama-jenis-jadi-salah-satu-penyebab/

Centers for Disease Control and Prevention

https://www.cdc.gov/poxvirus/mpox/about/